Budaya Di Madiun
Berbicara mengenai budaya di Madiun pasti tidak ada habisnya. Sebut saja Tari Dongkrek. Tari khas Madiun ini awal mulanya menurut sejarah yang berkembang di Madiun dibuat oleh Raden Prawirodipuro karena saat itu di Madiun tepatnya daerah Caruban warganya sedang diserang penyakit mematikan. Lalu Beliau melakukan meditasi dan mendapat wangsit bahwa Beliau harus membuat tarian untuk menggiring para roh yang mengganggu dan menyerang warga keluar dari Caruban. Dan terciptalah Tari Dongkrek yang masih dilestarikan oleh generasi muda di Madiun. Selain itu ada lagi Tari Retno Dumilah dimana dalam tarian tersebut menceritakan kecintaan dan kebijaksanaan yang begitu dalam dari Panembahan Senopati pada Retno Dumilah yang mampu membuat keris sakti dari Raja Madiun kehilangan pamornya. Adapula Tari Remo khas madiun yang dulunya tari remo merupakan seni tari yang digunakan sebagai pembuka dalam pertunjukan ludruk. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi dari tari remo pun mulai beralih dari pembuka pertunjukan ludruk, menjadi tarian penyambutan tamu, khususnya tamu – tamu kenegaraan
Makanan Khas Madiun
Madiun
memiliki beberapa makanan khas diantaranya adalah nasi pecel dan brem. Nasi
pecel dan brem Madiun sudah menjadi ikon kota ini. Rasanya tak lengkap jika
berkunjung ke Madiun namun tak mencoba untuk mencicipi kedua makanan khas
tersebut. Bahkan karena fenomenalnya pecel madiun ini, kini masyarakat Madiun
memiliki batik tulis pecel. Sayangnya tak banyak orang yang tau kalau di Madiun
juga terdapat Roti Bluder Cokro. Walaupun sebenarnya pemasaran roti ini sudah
sampai ke luar kota, kebanyakan orang tidak tau kalau roti ini asli buatan
Madiun.
Madiun
adalah kota yang dikenal sebagai “Kota Gadis”. Sebutan sebagai “Kota Gadis”
bukan karena populasi wanitanya yang banyak namun sebenarnya kata Gadis adalah
singkatan dari perdagangan dan indutri. Dikarenakan di Madiun terdapat banyak sektor-sektor
industri. Misalnya saja ada Industri Kereta Api (INKA). Selain itu di Madiun
juga terdapat beberapa pabrik gula, sebut saja Pabrik Gula Pagotan dan Pabrik
Gula Rejoagung. Di madiun juga terdapat banyak indutri tekstil. Mulai dari
industri yang terbilang masih kecil yaitu di industry rumahan hingga pabrik
tekstil yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar